Ekonomi BisnisMurung RayaPuruk Cahu

Lopo Betang Perdie M Yoseph Simbol Kearifan Lokal Masyarakat Adat Dayak  Diresmikan Bupati Murung Raya

Bupati Murung Raya, Dr. Perdie M Yoseph “ Saya Mengapresiasi DPRD dan Masyarakat Murung Raya Yang Memberikan Dukungan Sepenuhnya “  
Kadisdikbud Mura Ferdinan Wijaya, S.pt., M.AP “ Lopo Betang Perdie M Yoseph , Nantinya Memiliki Nilai Ekonomis Sebagai PAD “  

FORUMHUKUM.ID – Puruk Cahu, Bupati Murung Raya, Kalimantan Tengah, Dr. Perdie M Yoseph, MA meresmikan Lopo Betang Perdie M Yoseph di Puruk Cahu.

Dalam peresmian pada Jumat (15/9/2023) itu, Perdie M Yoseph didampingi Wakil Bupati Murung Raya Rejikinoor bersama sejumlah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Ferdinan Wijaya, S.pt., M.AP dan sejumlah kepala OPD lainnya.

Pembangunan topografi atau rupa bumi buatan Lopo Betang Perdie M Yosep di Bumi Tana Malai Tolung Lingu telah disepakati semua pihak.  Tujuan pembangunnan sendiri sebagai bentuk penghargaan atas segala ide dan perjuangan dalam merealisasikan bentuk dan keinginan masyarakat memiliki Betang.

“Bahwa betang sebagai simbol adanya kearifan lokal adat dayak yang masih begitu kental sebagai warisan nenek moyang kita turun temurun,” kata Bupati Perdie M Yoseph.

 

Bupati dan Wakil Bupati Murung Raya Dr. Perdie M Yoseph, MA dan Rejikinoor , S.Sos di dampingi Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Ferdinan Wijaya, S.pt., M.AP saat memberikan statement kepada awak media di Peresmian Bangunan Lopo Betang Perdie M Yoseph , 15/9 di Puruk Cahu
Bupati dan Wakil Bupati Murung Raya Dr. Perdie M Yoseph, MA dan Rejikinoor , S.Sos di dampingi Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Ferdinan Wijaya, S.pt., M.AP saat memberikan statement kepada awak media di Peresmian Bangunan Lopo Betang Perdie M Yoseph , 15/9 di Puruk Cahu

Bangunan berarsitektur budaya yang memiliki luasan 1.170 meter persegi merupakan ikon kebanggaan masyarakat yang mencerminkan adanya kearifan lokal masyarakat adat Dayak di Kabupaten Murung Raya.

Orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten  Murung Raya itu menambahkan, esensi dari eksistensi Lopo Betang Perdie M Yoseph adalah sebagai wadah bagi masyarakat Murung Raya, khususnya semua warga Dayak yang ada di Murung Raya ini untuk beraktifitas kegiatan adat, baik itu festival seni dan budaya, acara perkawinan adat, sosialisasi dan edukasi.  

“Selain sebagai wadah berbagai kegiatan adat, budaya dan seni tempat ini ( Lopo PMY ) kedepannya nanti akan dimanfaatkan secara positif oleh Pemkab Mura melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan untuk menarik minat wisatawan lokal maupun manca negara,” kata Bupati Perdie M Yoseph

 

Kadisdikbud Ferdinan Wijaya Bersama Ketua Komisi II DPRD Mura Heriyus M Yoseph dalam suasana suka cita seusai Peresmian Lopo PMY .
Kadisdikbud Ferdinan Wijaya Bersama Ketua Komisi II DPRD Mura Heriyus M Yoseph dalam suasana suka cita seusai Peresmian Lopo PMY .

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Murung Raya Ferdinan Wijaya, S.pt., M.AP menjelaskan, tuntasnya Lopo Betang merupakan bukti keseriusan Pemkab Mura dalam mengaplikasikan pentingya pembangunan yang didasari aspirasi masyarakat dan menjadi simbol kearifan lokal masyarakat adat dayak di Murung Raya ,tentunya punya nilai ekonomisnya bagi Pemkab Mura maupun bagi masyarakat. 

“Saat ini Pemkab Mura telah menyusun rancangan draf Peraturan Daerah yang menjadi norma untuk legal standing atas pemungsian 22 ruang kamar inap lengkap dengan fasiltas seperti hotel.  

“Aula Lopo Betang Perdie M Yoseph yang begitu luas bisa dimanfaatkan warga untuk acara perkawinan adat bagi seluruh masyarakat adat dayak di Murung Raya ini, dan semua itu tentu akan menjadi sumber PAD,” terang Ferdinan Wijaya optimis.

 

Bupati dan Wakil Bupati Murung Raya saat berpose bersama unsur Forkopimda di salah satu ruang kamar Lopo Betang Perdie M. Yoseph
Bupati dan Wakil Bupati Murung Raya saat berpose bersama unsur Forkopimda di salah satu ruang kamar Lopo Betang Perdie M. Yoseph

Eksistensi Lopo Betang Perdie M Yoseph secara signifikan memberikan dampak positif bagi kalangan masyarakat, terutama ketika pembangunan area Taman Budaya selesai. Area Taman Budaya memiliki desain arsitektur dengan penataan yang kompleks, baik sebagai tempat berolahraga seperti bola voli, Futsal dan kegiatan acara Tira Tangka Balang. Kabarnya, bangunan Taman Budaya memiliki kapasitas yang lebih besar dari bangunan taman budaya yang ada di kabupaten tentangga di Kabupaten Murung murung raya .  

Ferdinan meyakini, ketika semua kegiatan pembangunan Lopo Betang serta Taman Budaya telah rampung, maka dengan sendirinya kawasan yang dulunya sepi, kelak akan menjadi kawasan yang ramai di kunjungi masyarakat lokal maupun luar daerah , dengan harapan bisa menrik wisatawan mancanegara.

 

Wakil Bupati Mura Rejikinoor , S.Sos bersama Kadisdikbud Mura Ferdinan Wijaya ,berpose dalam kesempatan sesuai acara peresmian .
Wakil Bupati Mura Rejikinoor , S.Sos bersama Kadisdikbud Mura Ferdinan Wijaya ,berpose dalam kesempatan sesuai acara peresmian .

Tambah Ferdinan Wijaya, di kawasan Lopo PMY nantinya akan secara rutin di gelar acara seni dan budaya, seperti tari – tarian yang di isi oleh beberapa sanggar tari yang ada di kota Puruk Cahu ini .  

“Ini juga sebagai salah satu upaya Pemkab Mura dalam memberdayakan sanggar tari yang ada di Puruk cahu dan umumnya di Murung Raya agar sanggar sangat tersebut dapat terus bertumbuh dan berkembang,” tegas Ferdinan.

Semua itu secara langsung ataupun tidak langsung tentunya akan menumbuh-kembangkan perekonomian masyarakat yang nantinya akan membangun usahanya di kawasan Lopo Betang Perdie M Yoseph , Pungkas Ferdinan Wijaya , S.Pt., M.AP menutup statementnya .  

Dalam peresmian Lopo Batang PMY itu juga dihadiri Willy M Yoseph Perdie M Yoseph sosok tokoh pembangunan Murung Raya selama 2 Periode ( 2003-2008/2008-2013).  

 ( Alb – 01/ FH-88)

Jika ingin content ini hubungi pihak Forum Hukum