BeritaMurung RayaPuruk Cahu

Bupati Mura Drs Perdie M Yoseph, MA Letakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Katolik Santo Stefanus

 

Ketua Komisi II DPRD Murung Raya Fraksi PDIP Hariyus, SE : Berkat Tuhan dalam hidup saya agar juga dapat saya bagikan kepada sesama sebagai berkat kasih di hari Natal ini

 

FORUMHUKUM.ID – Puruk Cahu – Bupati Murung Raya, Perdie M Yoseph menyempatkan hadir memenuhi undangan peninjauan lokasi dan sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Gereja Santo Stefanus di kilometer 4 Desa Dirung Lingkin, Kecamatan Tanah Siang, Senin ( 5/12) kemarin.

Kesempatan itu dimanfaatkan Perdie usai menghadiri Safari Natal Di Desa Tumbang Bantian, Kecamatan Sei Babuat sebelum berlanjut melaksanakan safari Natal di Desa Oreng.

Bupati Murung Raya, Perdie M Yoseph foto bersama di lokasi peletakan batu pertama pembangunan Gereja Santo Fransiskus di kilometer 4 Desa Dirung Lingkin, Kecamatan Tanah Siang, Senin ( 5/12) kemarin.
Bupati Murung Raya, Perdie M Yoseph foto bersama di lokasi peletakan batu pertama pembangunan Gereja Santo Stefanus di kilometer 4 Desa Dirung Lingkin, Kecamatan Tanah Siang, Senin ( 5/12) kemarin.

Bupati Perdie dan rombongan disambut Camat Tanah Siang Selatan Andreas, SE,. M.Si , Kepala Desa Puruk Kambang Rudi Hartono, Ketua Panitia Pembangunan, Kapolsek Tanah Siang Selatan Iptu Sutrisno bersama beberapa anggota dan warga jemaat katolik setempat.

Ketua Panitia Pembangunan Gereja Santo Stefanus, Napi menyampaikan kilas balik tentang perjuangan bersama semua jemaat katolik setempat di Desa Dirung Lingkin melakukan segala daya dan upaya untuk bisa membangun gereja sebagai tempat beribadah.

Menurutnya, hasil swadaya dan bantuan pihak ketiga lainya telah dapat mengupayakan penyelesaian pekerjaan pondasi dasar, tanah urukan dan bangunan paroki yang nampak sudah berdiri di sekitar area.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Desa Puruk Kambang Rudi Hartono. Menurutnya, selama ini sudah hampir 10 proposal disampaikan ke berbagai pihak namun tidak membuahkan hasil yang menggembirakan.

“Semua kembali kepada daya dan upaya swadaya bersama juga,” kata Rudi.

Ditambahkan Rudi, hasil swadaya masyarakat selama ini berhasil menggalang dana sebesar Rp71 juta untuk pembangunan pondasi dasar dan Rp68 juta lainya untuk mendirikan paroki berukuran 6 meter x 8 meter.

“Kini harapan kami semua hanya bergantung kepada Pemkab Mura dengan harapan kiranya berkenan memberikan bantuan penyelesaian bangunan Gereja Katolik Santo Stefanus “ kata Kepala Desa Rudi Hartono mewakili jemaat katolik tersebut.

Bupati Mura Perdie mengatakan, pemerintah daerah melalui bagian Kesra Setda Murung Raya sudah menganggarkan sebesar 170 juta rupiah untuk membantu pelaksanaan pembangunan gereja umat Katolik Santo Stefanus di kilometer 4 Desa Dirung Lingkin.

Kabar menggembirakan itu disambut antusias penuh suka cita dan apresiasi kepada Bupati Mura Perdie M Yoseph.

“Untuk membantu penyelesaian pembangunan Gereja Santo Stefanus ini, pemerintah daerah melalui Bagian Kesra Setda Murung Raya telah menganggarkan dana Rp170 dari APBD 2023,” ungkap Bupati Perdie dalam kata sambutanya.

Bantuan melalui proyek pembangunan sarana tempat ibadah umat beragama tahun anggaran 2023 mendatang baik itu mesjid dan juga balai basarah dilaksanakan Bagian Kesra Pada Setda Murung Raya sesuai dengan bidangnya.

Bupati Perdie juga menyampaikan sebelum berakhirnya masa jabatannya sebagai Bupati Murung Raya di bulan September 2023 mendatang agar semua tugas pelayanan kepada masyarakat dapat diselesaikan dengan tuntas.

Untuk itu, Bupati Perdie meminta kepada semua elemen masyarakat untuk turut serta berperan aktif dalam mensukseskan semua program pembangunan pemerintah menuju masyarakat Mura yang maju dan sejahtera.

Di sela itu juga tak lupa Bupati Perdie menghimbau kepada semua lapisan masyarakat untuk bersama menjaga kondusifitas kamtibmas wilayah masing masing dengan penuh rasa tanggung jawab dan kebersamaan.

Camat Andreas, SE. M.Si meletakkan batu pertama pembangunan Gereja Santo Fransiskus di kilometer 4 Desa Dirung Lingkin, Kecamatan Tanah Siang, Senin ( 5/12) kemarin.
Camat Andreas, SE. M.Si meletakkan batu pertama pembangunan Gereja Santo Stefanus di kilometer 4 Desa Dirung Lingkin, Kecamatan Tanah Siang, Senin ( 5/12) kemarin.

Sementara itu Camat Andreas, SE. M.Si atas nama pribadi dan pemerintahan kecamatan bersama semua masyarakat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Mura Perdie M Yoseph beserta rombongan atas telah berlangsungnya safari natal di Desa Oreng Kecamatan, Tanah Siang Selatan.

Menurutnya, hal ini merupakan salah satu bentuk pembinaan dan bimbingan kerohanian bagi masyarakat khususnya di Tanah Siang Selatan pada umumnya.

“Saya atas nama Pemerintahan Kecamatan Tanah Siang Selatan bersama segenap masyarakat menyampaikan rasa terima kasih kami yang sebesar besarnya kepada bapak bupati dan rombongan atas telah terlaksananya safari natal Oikumene Pemkab Mura di Desa Oreng “ Pungkas Camat Andreas ,SE, M.Si

Imbuh Camat lagi, kunjungan safari natal yang di pimpin Bupati Perdie M Yoseph merupakan salah satu bentuk pembinaan dan bimbingan rohani dari Pemerintah Kabupaten Murung Raya kepada masyarakatnya, khususnya di Kecamatan Tanah Siang ini dan pada umumnya di Kabupaten Murung Raya.

Ketua Komisi II DPRD Murung Raya Fraksi PDIP Heriyus M. Yoseph SE meletakkan batu pertama pembangunan Gereja Santo Fransiskus di kilometer 4 Desa Dirung Lingkin, Kecamatan Tanah Siang, Senin ( 5/12) kemarin.
Ketua Komisi II DPRD Murung Raya Fraksi PDIP Heriyus M. Yoseph SE meletakkan batu pertama pembangunan Gereja Santo Stefanus di kilometer 4 Desa Dirung Lingkin, Kecamatan Tanah Siang, Senin ( 5/12) kemarin.

Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi II DPRD Murung Raya Fraksi PDIP Heriyus M. Yoseph SE secara pribadi dan kelembagaan turut berbagi berkat kasih di hari natal ini.

Berkat kasih diberikan Heriyus dengan hati yang tulus berupa bantuan dana tunai yang nilainya dimintakan tidak disebutkan dalam muatan pemberitaan.

“Keinginan saya hanya semata agar harapan jemaat Katolik di tempat ini bisa terwujud dan saya tidak ingin ketulusan hati saya memberikan bantuan justru dimaknai dengan perspektif yang berbeda,” ujar Heriyus.

“Berkat Tuhan dalam hidup saya agar juga dapat saya bagikan kepada sesama sebagai berkat kasih di hari Natal ini,” sambungnya Heriyus.

“ Saya menyadari sepenuhnya hidup tanpa Tuhan, membuat kehidupan itu tidak memiliki tujuan.Tanpa tujuan, membuat hidup ini tidak memiliki makna. Dan tanpa makna, kehidupan tidak memiliki harapan.” Ungkap Heriyus M.Yoseph, SE menutup statemen dengan serangkaian kata bijaknya . ( Alb-01/FH-88 )