Tokoh Adat dan Warga Sambut Baik Pemalasan Pembukaan Tambang PT SLS di Barito Timur
Tamiang Layang – Tokoh adat dan warga dari empat desa menyambut baik dan mengapresiasi acara adat pemalasan pembukaan tambang PT Sentosa Laju Sejahtera (SLS) Site PT Bumii Barito di Desa Dorong, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Kamis (27/10).
Tokoh adat itu diantaranya Damang Paju Sepuluh Elitson dan para mantir adat bersama warga dari Desa Dorong, Desa Didi, Desa Mangkarap dan Desa Haringen Kecamatan Dusun Timur.
“Semoga dengan adanya acara adat pemalasan ini, apa yang diharapkan pihak perusahaan dalam usaha pertambangan bisa sukses berinvestasi dan mampu mensejahterakan masyarakat khusunay di empat desa disini,” kata Damang Paju Sepuluh, Elitson.
Hal serupa juga disampiakan Kaposlek Dusun Timur Iptu Kuslan, bahwa komunikasi antara perusahaan harus terjalin baik sehingga permasalahan yang terjadi akibat miskomunikasi bisa diselesaikan dengan bermusyawarah.
“Kehadiran PT SLS diharapkan juga mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat sehingga tercipta kamtibmas yang kondusif,” kata Kuslan.
Di tempat yang sama, Danramil 1012/04 Dusun Timur Kapten Kasand juga berpesan agar kegiatan masyarakat dan kegiatan perusahaan bisa jalan bersama-sama sehingga semua kegiatan baik perusahaan dan masyarakat berjalan lancar.
Dia juga mengingatkan, jika ada permasalahan-permasalahan yang terjadi antara masyarakat dengan PT SLS perlu dikomunikasikan. Menurutnya, dampak positif dari hadirnya investasi yakni adanya perputaran uang di wilayah desa terdekat yang mampu merubah perekonomian di desa.
“Dalam aktivitas pertambangan jua ada dampak negatifnya, masyarakat berhak mengawasinya namun hendaknya diselesaikan dengan berkoordinasi dan berkomunikasi interaktif antara perusahaan dan masyarakat,” pesan Kasand.
Kepala Desa Dorong, Superson mengatakan, sebelum dilaksanakannya acara adat pemalasan pembukaan tambang, manajemen PT SLS sudah lebih dulu berkoordinasi dengan pemerintah, terutamanya pemerintah desa hingga tokoh adat dan tokoh-tokoh masyarakat.
“Sangat diharapkan kegiata ini baik pemalasan dan kehadiran investor bisa berguna bagi bangsa dan negara, khususnya bagi masyarakat Desa Dorong, Didi, Mangkarap dan Haringen,” kata Superson.
Deputi Project Manager PT SLS, Sugeng Heriono mengatakan, pemalasan pembukaan tambang merupakan bagian dari acara adat yang wajib dilaksanakan dan sebagai bentuk penghormatan dari perusahaan kepada masyarakat dan para leluhur serta adat Dayak Manyan sebelum memulai aktivitas pertambangan.
“Sesudah acara adat ini, kita akan memulai aktivitas pertambangan dengan metode Good Mining Practice atau praktik penambangan yang baik,” kata Sugeng kepada awak media.
Dijelaskan Sugeng, rencananya penambangan akan dilaksanakan dengan luas lahan sekitar 83 hektare dari luas IUP lebih kurang 300 hektare. Batubara yang dihasilkan nantinya berkalori 3.500 – 3.700 cal.
“Masyarakat lokal desa juga diberdayakan sesuai aturan pemerintah dalam usaha pertambangan PT SLS, sebagai karyawan yang diberdayakan secara bertahap sesuai kebutuhan beriringan dengan mineplan,” kata Sugeng lagi.
Acara adat pemalasan dengan Munu Karewaw atau menyembelih kerbau merupakan salah satu tradisi dan bagian dari budaya Dayak Manyan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan masyarakat Dayak Manyan.
Acara pemalasan itu dihadiri tokod adat seperti Damang Paju Sepuluh Elitson didampingi para mantir dan penghulu adat, Kepala Desa yakni Kades Dorong Superson, Kades Didi Yunggusman, Kades Haringen Yansen dan Kades Mangkarap Wurianto, Kapolsek Dusun Timur Iptu Kuslan, Danramil Dusun Timur Kapten Kasand dan manajemen PT SLS seperti Deputi Project Manager Sugeng Hariono, Wakil KTT Achmad, Manager HRD Kharuul Rifki, Mineplan Engenering Hari dan staf lainnya. (Advertorial/Res)